Puluhan
awak bus jurusan Sukabumi-Bandung melakukan mogok massal dari pukul 7.30-10.00
Wib di Terminal Bus Sudirman, kemarin. Aksi mogok massal ini sebagai bentuk
keprihatinan terhadap aksi pemukulan yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak
terkenal yang diduga sindikat perampok kepada supir dan kondektur bus Hiba
Putra yang terjadi di Babakan Paray, Kabupaten Bandung, Senin malam. Akibat
aksi pemukulan tersebut, Supir bus Hiba Amo Suramo dan kondektur Toni mengalami
luka-luka cukup serius dan masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit
di Bandung.
"Aksi
yang dilakukan sekelompok orang tidak dikenal tersebut sudah berulangkali
terjadi di jalur Bandung-Rajamandala, namun baru kali ini terjadi aksi
pemukulan terhadap awak bus. Dimana sebelumnya hanya berupa ancaman saja
apabila awak bus melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian," kata
Uday Sudayat salah seorang pengurus PO Hiba Bandung.
Dirinya
berharap agar aparat kepolisian segera menanganai dan menyelsaikan kejadian ini
agar tidak menimbulkan keresahan bagi para awak dan penumpang bus. Untuk itu
dirinya menilai perlu ada jaminan keselamatan dalam perjalanan oleh aparat
kepolisian. "Saya meminta agar adanya jaminan keselamatan bagi para awak
dan penumpang bus," harapnya.
Sementara
itu Kepala UPT Terminal Bus Sudirman Yusuf Chaery mengatakan, setelah melakukan
koordinasi dengan pengurus PO dan aparat Polresta Sukabumi Kota akhirnya
seluruh armada bus jurusan Sukabumi-Bandung bersedia beroperasional kembali
pada pukul 10.00 Wib. "Pada intinya mereka meminta jaminan keselamatan
bagi para awak dan penumpang bus," katanya.
Lebih
lanjut dirinya mengungkapkan, dengan adanya aksi mogok tersebut tidak terjadi
penumpukan penumpang di terminal Sudirman. Saat ini berdasarkan data yang
dimilikinya jumlah armada bus yang melayani rute Sukabumi-Bandung berjumlah 90
unit bus. "Kami berharap agar permasalahan ini segera diselesaikan,
sehingga tidak berdampak terhadap was-wasnya para penumpang," ungkapnya.