JAKARTA - Polisi mengoreksi
keterangan ayah asuh Latif (7), bocah yatim asal Sukabumi, yang dilaporkan
meninggal dunia karena dicekoki miras. Bocah tersebut mengembuskan nafas
terakhir bukan karena miras, melainkan penyakit demam berdarah.
"Berdasarkan rekam medik dari RS R Syamsudin Sukabumi, penyebab kematian bocah Latif adalah penyakit demam berdarah," kata Kapolres Sukabumi AKBP Hari Santoso dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Minggu (3/8/2014).
Pelurusan informasi ini penting, kata Hari, agar tidak menimbulkan bermacam persepsi di masyarakat. "Agar jelas kejadian sebenarnya," katanya.
Latif meninggal pada 22 Juli 2014 lalu. Ia masuk rumah sakit dan mengalami muntah darah. Ayah asuhnya, Ustaz Ali, menyebutkan bocah tersebut meninggal karena dicekoki minuman keras. Tapi ia tidak tahu siapa yang tega melakukannya.
"Berdasarkan rekam medik dari RS R Syamsudin Sukabumi, penyebab kematian bocah Latif adalah penyakit demam berdarah," kata Kapolres Sukabumi AKBP Hari Santoso dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Minggu (3/8/2014).
Pelurusan informasi ini penting, kata Hari, agar tidak menimbulkan bermacam persepsi di masyarakat. "Agar jelas kejadian sebenarnya," katanya.
Latif meninggal pada 22 Juli 2014 lalu. Ia masuk rumah sakit dan mengalami muntah darah. Ayah asuhnya, Ustaz Ali, menyebutkan bocah tersebut meninggal karena dicekoki minuman keras. Tapi ia tidak tahu siapa yang tega melakukannya.
"Menurut
keluarga, ada orang yang nyekokin dia minuman oplosan," kata Ustaz Ali
seperti dikutip detikcom, Kamis (24/7/2014) lalu.
Ustaz Ali merupakan pengasuh Yayasan 40 Jumat. Latif merupakan salah satu anak asuhnya. Sebelumnya, Latif tinggal bersama nenek dan kakeknya di Taman Bahagia, Nyomplong, Sukabumi.
Ustaz Ali sempat bertanya ke beberapa orang. Tapi tidak ada yang mengaku mencekoki Latif. Warga hanya menyebut, ada rumah yang menjual oplosan. "Saya pesan sama warga sini, jangan sampai anak asuh saya yang lain dicekokin," katanya saat itu.
Ustaz Ali merupakan pengasuh Yayasan 40 Jumat. Latif merupakan salah satu anak asuhnya. Sebelumnya, Latif tinggal bersama nenek dan kakeknya di Taman Bahagia, Nyomplong, Sukabumi.
Ustaz Ali sempat bertanya ke beberapa orang. Tapi tidak ada yang mengaku mencekoki Latif. Warga hanya menyebut, ada rumah yang menjual oplosan. "Saya pesan sama warga sini, jangan sampai anak asuh saya yang lain dicekokin," katanya saat itu.