sukabumiNewsOnline, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendorong percepatan
pembebasan lahan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi). Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa,
pembangunan tol sepanjang 54 kilometer tersebut sudah berjalan cukup baik
dimana pembebasan lahan untuk seksi I sudah mencapai 92 persen dari kebutuhan
144 hektare.
"Artinya sudah 133 hektar, namun dari rencana 6,118
persen, progres fisik realisasinya baru 3,18 persen. Ada minus 3,08
persen," ujar Iwa kepada wartawan, seperti dikutip seru.com akhir pekan lalu.
Menurut Iwa, meski sudah mencapai 92 persen, masih terdapat
sejumlah titik yang belum dibebaskan dan tergolong vital. Oleh karena itu,
Pemprov dan Pemda Bogor serta Sukabumi bekerjasama dengan aparat keamanan
berkomitmen membantu secepatnya proses di lapangan sesuai dengan target yang
ditetapkan.
Dalam artian, kata Iwa, mengajukan harga yang tidak wajar.
Ia berharap masyarakat mendukung penuh. Pemprov Jabar pun akan mengambil
langkah taktis untuk membuat proses pembebasan lahan makin cepat terkait
perizinan utilitas milik PLN, PDAM, dan PT KAI.
Perizinan soal pembangunan jembatan di salah satu paket
konstruksi ke Dirjen PSDA, akan turut diakselerasi. Ia juga memastikan akan
melibatkan Biro Pelayanan Sosial dan Kanwil Kementerin Agama agar membantu
mediasi tanah wakaf yang terkena proyek.
Menurutnya terkait mesjid, sekolah dan puskesmas pihak
pengelola sudah menyiapkan bangunan dan lahan pengganti. "Proyek ini
jangan putus, kami bantu karena ini sudah sejak 2006, demi kepentingan warga
Sukabumi, Bogor, bahkan DKI," katanya.
Iwa optimistis, fisik seksi I Bocimi bisa selesai Juni 2017
jika seluruh pihak berkomitmen. Iwa tidak berharap, pembebasan lahan khususnya
di seksi I menerapkan pola konsinyasi ke pengadilan. Namun, kata dia, apabila
langkah mediasi sudah ditempuh namun tidak tercapai kesepakatan maka sesuai
perundangan akan dilakukan konsinyasi agar proyek tetap bisa selesai dengan
rencana.
"Kalau tidak selesai atau mangkrak, dampaknya
eksidensial. Dampaknya besar terutama waktu," katanya. Red*
Komentar